Angka 1001 Mimpi - Membawa Beban Ekonomi ke Lapangan Hijau
Jayatogel adalah situs pilihan agen bandar togel dan pemain togel, togel online terpercaya dengan pasaran togel terbaik, togel dengan komisi dan potongan terbesar dan pembayaran tercepat - Akhir-akhir ini mungkin Diego Simeone dibuat tidur tak nyenyak akibat kondisi finansial Atletico Madrid yang semakin memburuk. Kondisi ini tak lain akibat resesi ekonomi Spanyol yang terjadi sejak 2008, yang sampai sekarang tak ada tanda-tanda ke arah perbaikan.Tak seperti biasanya, Simeone yang tak pernah turut campur soal finansial klub, belum lama ini dalam sebuah wawancara di radio lokal terbuka berbicara soal keuangan klub yang diujung tanduk.
Dengan lugas ia mengatakan betapa pentingnya Atletico lolos ke Liga Champions musim depan agar keberlangsungan pertumbuhan ekonomi klub dapat terus terjaga. "Ini adalah masalah hidup dan mati, karena itu lolos ke Liga Champions adalah satu-satunya cara layak untuk mengamankan pertumbuhan ekonomi klub," ucapnya.
Bukankah dalam waktu 3 tahun terakhir, tim berjuluk Los Rojiblancos ini berhasil merengkuh 5 trofi (2 Liga Europa, 2 Piala Super Eropa dan 1 Copa Del rey), apakah itu tidak cukup untuk meningkatkan financial klub? Jawabnya adalah tidak. Lima gelar yang dipersembahkan Falcao cs memang menjadi kebangaan tersendiri bagi klub, tetapi dari sudut pandang ekonomi, gelar-gelar itu tak mampu menghentikan pendarahan akut yang terjadi didalam klub.
Sedemikian parahkah kekalutan finansial Atletico hingga Simeone harus berbicara seperti itu? Jawabannya adalah ya. Dan Atletico tak sendirian karena hampir semua tim (kecuali Real Madrid dan Barcelona) seperti Valencia, Sevilla, Deportivo La Coruna dan tim-tim lain pun takuti oleh setan kebangkrutan.
Wakil Presiden LFP (Profesional Spanyol Football League) Javier Thebes bahkan tanpa malu mengatakan, "Dua atau tiga klub spanyol berada risiko besar untuk dinyatakan bangkrut total dan menghilang dari peredaran," ucapnya tanpa menyebut klub mana yang akan kolaps tersebut.
Kebijakan pemerintah Spanyol yang mengoptimalkan pemasukan dari sektor pajak untuk membuat keuangan negara tetap stabil-lah yang membuat kekalutan dalam hati Simeone dan pelatih serta Presiden klub lainnya.
Selama bertahun-tahun memang otoritas pajak Spanyol yang biasa Disebut Hacienda terlalu toleran dan lebih-permisif terhadap klub-klub dalam soal pajak. Akibatnya, utang klub-klub pun kian hari makin meninggi.
Kantor berita Spanyol EFE melaporkan utang klub Primera dan Segunda pada tahun 2012 mencapai 692 juta poundsterling, dengan 77 % di antaranya merupakan utang klub-klub Primera. Dan Tragisnya, Atletico Madrid adalah klub yang paling banyak menombok pajak dengan nilai 128 juta ponds.
Kondisi ini membuat pejabat dan beberapa klub Uni Eropa geram dan meminta Hacienda segera bersikap tegas. Di saat pemerintah melunak terhadap klub sepakbola dan membiarkan mereka berutang 692 juta ponds, pemerintah Spanyol malah meminta bantuan 40 juta euro dari pembayar pajak zona Euro. "We pay them hundreds of millions to get them out the shit and then the clubs don't pay their debts," keluh presiden Bayern Munchen Uli Hoeness.
Bagi Atletico, memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dan hak siar TV La Liga itu hanyalah mimpi belaka. Musim lalu kompetisi La Liga memang mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %. Sayangnya, keuntungan tersebut lebih banyak dikapitalisasi oleh Barcelona dan Real Madrid. Hak siar TV pun sama, hampir 50 % yang nilainya 650 juta euro diberikan untuk memuaskan keserekahan dua tim raksasa itu.
Pers Jerman dan Inggris selalu mengkritik Fair Play Economy di Spanyol yang standarnya masih sangat minim dan masih terpusat pada poros Barca-Madrid. Tabloid Bild bahkan mengkritik berapa lama pembayar pajak Jerman akan diwajibkan mensubsidi upah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Jadi, benarlah apa yang diutarakan Simeone di atas bahwa satu-satunya jalan agar Atletico mampu menghindari kerugian finansial yang dapat menyebabkan kebangkrutan hanya dengan lolos liga Champions.